Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lima Kebahagiaan Sederhana


Sumber Gambar: dok. pribadi

Bisa dikatakan inilah tema yang paling saya suka. Mudah, simpel dan menyenangkan menuliskannya. Bahagia itu letaknya di hati. Datangnya diciptakan sendiri. Tidak tergantung orang lain, tak perlu membanding-bandingkan dengan yang dimiliki orang lain.

Bagi saya, inilah 5 (lima) kebahagiaan sederhana:

1. Bisa berkumpul bersama (full team)

Hampir dua tahun ini putri sulung kami belajar di pesantren. Selama itu pula ia tidak lagi tinggal serumah dengan saya. Rasanya campur aduk, anak yang biasanya dari pagi hingga pagi lagi bisa kapan saja dilihat dan berinteraksi dengannya, kini berjarak.

Kami bisa mengunjunginya hanya di setiap akhir pekan. Maka saat-saat ia pulang liburan seperti saat ini adalah waktu yang dinanti-nantikan. Biasanya kami berenam tidur kruntelan di satu kamar. Nonton TV bersama, dan becanda bareng menjadi satu full team, meski cuma sederhana seperti itu, rasanya bahagia sekali.

2. Saya dan suami tidak menjalani LDR/LDM lagi

Empat tahun sudah kami LDR-an. (Long Distance Relationship / Long Distance Marriage). Senin sampai Jumat suami menghabiskan waktunya di kota tempat ia bekerja. Lalu setiap malam Sabtu sampai Senin dini hari ia pun berangkat kembali ke kota yang berjarak 180 kilometer dari kota tempat kediaman kami.

Sejak empat bulanan ini turun SK mutasi suami kembali ke instansi di kota kami. Alhamdulillah wa syukurillah, rasanya bahagia sekali. Ada yang menolong angkat galon air minum, memasangkan regulator gas, bantu mengajari anak-anak belajar dan buat PR. Dan tentunya ada tempat curhat dan sharing setiap harinya. Sungguh ini kebahagiaan yang tak ternilai harganya bagi kami. Terima kasih ya Allah.

3. Selalu dalam keadaan sehat wal 'afiat

Jika saya, suami dan keempat anak kami dalam kondisi prima, sehat, ceria, itu merupakan kebahagiaan yang wajib selalu kami syukuri. Rasanya tidak ada yang lebih berharga selain kesehatan keluarga. Semoga kedepannya kami senantiasa dalam keadaan sehat, panjang umur dan murah rezeki. Lho, kaya' doa ultah ya, hehe.

3. Ada rezeki pada saat dibutuhkan

Uang itu datang dan pergi. Maka ketika membutuhkan untuk membayarkan sesuatu lalu uangnya kebetulan ada, wow rasanya bahagia sekali. Rezeki itu yang dimakan, yang diminum dan yang dipakai.

Kalau ingin tahu seberapa besar rezeki kita setiap bulannya. Ceklah pengeluaran. Yang sudah dibelanjakan itulah rezeki kita. Yang masih berupa tabungan, belum tentu juga menjadi rezeki kita. Lagi butuh pas ada, itulah salah satu kebahagiaan sederhana.

4. Tidak terjebak macet dan ketemu lampu hijau di jalan

Ini sangat sederhana. Saat ingin sampai di tempat tujuan dengan cepat, lalu tiba-tiba koq jalanan yang biasanya macet, mendadak ramai lancar. Ditambah lagi di persimpangan ketemu lampu hijau, Alhamdulillah rasanya bahagia.

5. Melihat suami makan masakan saya dengan lahapnya dan nambah lagi

Jadwal mengajar saya di semester ini lumayan bersahabat. Dalam seminggu hanya satu kali saja saya tidak bisa memasak. Sebab mesti mengejar jam masuk pagi sekali yaitu 7.30 WIB.

Sebenarnya sih bisa diakali dengan masak pada malam harinya atau bangun saat jam sahur. Berhubung pada tengah malam kadang-kadang saya terbangun sebab si bungsu merengek minta disusui, jadilah saya harus realistis membagi waktu dan tenaga.

Setelah saya menyiapkan hidangan di meja makan, saya pun bergegas ke kampus. Nah, pukul 12 suami saya pulang ke rumah. Kadang saya duluan yang sampai rumah, kadang beliau. Maka kalau ia terlebih dahulu sampai. Saya pun menyaksikan pemandangan yang sangat membahagiakan hati.

Suami makan dengan lahapnya plus nambah satu piring lagi. Hati siapa yang tidak merasa puas jika makanan yang telah susah payah dimasak, mengejar waktu pula, lalu dinikmati sampai nambah-nambah. Rasanya capek membuatnya hilang seketika berganti dengan bahagia.

Demikianlah kebahagiaan sederhana bagi saya. Sebenarnya masih banyak lagi. Bisa melihat matahari lagi hari ini, itu juga bahagia sederhana. Bisa memandang bunga-bunga hasil tanaman kita mekar, itu juga bahagia. Bahagia itu di hati, kita rasakan, kita yang menciptakan. So, jangan lupa bahagia.


Salam literasi

#BPN30daychallenge2018
#bloggerperempuan


Posting Komentar untuk "Lima Kebahagiaan Sederhana"